Rabu, 15 Desember 2010

SBY dan Mitos Kekalahan TIMNAS INDONESIA

Jakarta - Kehadiran kepala negara dalam sebuah pertandingan sepakbola umumnya dapat apresiasi positif dari pemain dan fans. Kondisi tersebut uniknya tak terjadi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang justru dianggap 'bawa sial'.

Demikian anggapan yang sudah diterima secara umum oleh khalayak sepakbola Indonesia dalam setidaknya tiga tahun terakhir. Presiden SBY seperti tidak diharapkan berada di stadion untuk menyaksikan secara langsung skuad timnas berlaga, karena bisa membuat timnas kalah.

Mitos terkait Presiden SBY dan timnas tersebut bermula dari Piala Asia 2007, di mana Indonesia menjadi salah satu dari empat negara tuan rumah bersama.

Saat itu Bambang Pamungkas cs mendapat dukungan dan sanjungan luar biasa setelah mengawali laga di Grup dengan kemenangan 2-1 atas Bahrain. Kemenangan yang memunculkan euforia luar biasa saat harus menghadapi Arab Saudi di laga kedua.

Di pertandingan kedua itulah Presiden SBY memutuskan untuk menyaksikan secara langsung pertandingan dari tribun VVIP GBK. Di akhir laga, Indonesia menelan kekalahan tipis dengan skor 1-2. Sejak saat itulah muncul guyonan-guyonan kalau Presiden SBY 'bawa sial' buat timnas.

Kesempatan kedua Presiden SBY menyaksikan laga timnas adalah saat menggelar laga ujicoba kontra Uruguay di awal Oktober lalu. Meski pasukan Merah Putih sempat unggul lebih dulu, kekalahan telak dengan skor 1-7 harus diterima di akhir pertandingan.

Maka saat Bambang Pamungkas mengundang Presiden SBY menyaksikan langsung laga semifinal, dan langsung disanggupinya, banyak yang "menyesalkan" hal tersebut. Mereka khawatir kalau tuah buruk Pak Presiden akan kembali datang buat skuad besutan Alfred Riedl.

"Gawatt...SBY selalu bawa sial...PSSI bisa kalah...Plis Pak SBY gak usah nonton...," demikian salah satu komentar pembaca detiksport saat SBY mengonfirmasi kedatangannya di GBK untuk laga sore nanti.

Di seluruh dunia, sepakbola tak bisa dilepaskan dari mitos, dan di Indonesia mitos itu justru terkait dengan sang presiden. Terserah Anda, boleh percaya, boleh juga tidak.

sumber :detik..com