Sabtu, 21 Agustus 2010

Hujan Darah di India , Hujan Kodok dan Ikan di Jepang , dan Air Terjun Darah di Antartika

Hujan Darah di India

Baru saja lagi asik-asiknya ngenet mendengar berita tentang fenomena hujan darah di india yang sedang di tayangkan oleh infotainment kabar-kabari. sontak saya kaget,karena baru mendengar ada hujan darah. gak pake lama,langsung saja searching di Youtube dan akhirnya menemukan Video Hujan darah yang sedang di bahas di televisi.penasaran ingin melihatnya?


Hujan Kodok dan Ikan di Jepang

Beberapa bulan yang lalu Juni 2009, jepang dikejutkan dengan adanya fenomena aneh yang terjadi saat turun hujan. Bukannya air yang turun melainkan hewan aneh yang berbentuk ikan seperti kodok. Hal ini terjadi dibeberapa kota dijepang diantaranya kota Taiwa, Nakanoto, Asahi dan Kuki.





Hewan ini memiliki panjang dengan diameter 5 cm berbentuk seperti ikan dan kodok, sejauh ini tidak ada yang dapat menjelaskan kenapa hal ini bisa terjadi. Beberapa orang menyebutkan ini merupakan fenomena langka yang pernah terjadi di Jepang dan mereka menyebutnya "binatang hujan" yang diakibatkan perubahan cuaca yang tidak menentu dinegara Sakura ini, badan metereologi jepang juga tidak dapat menjelaskan apa penyebab terjadinya hal tersebut.






16 juni, tn.aichi 45 thn sekitar jam 08.00 pagi waktu jepang, terkejut dan merasa aneh mendengar sesuatu yang jatuh dari atas mobilnya.. katika dilihat beberapa hewan tersebut menempel dibagian atap mobilnya..












15 juni, ny.miyagi 74 thn, dikota taiwa, juga melihat phenomena ini, dan mendengarkan sesuatu yang jatuh diatas atap rumahnya, padahal saat itu cuaca terang dan tidak hujan..








16 juni, tn.saitama, jam 1:00 PM dikota Kuki
















17 juni, tn.toyama, jam 8:40 AM dikota Asahi











9 juni,tn.ishikawa, dikota Nakanoto..





Air Terjun Darah di Antartika


INILAH.COM, Jakarta – Air terjun berwarna merah darah mengalir sangat lambat di gletser Taylor di Antartika di McMurdo Dry Valleys. Geolog pertama menemukan air terjun membeku itu pada 1911.
Ilmuwan berpikir warna merah tersebut berasal dari alga, tetapi ternyata hal tersebut merupakan kejadian alamiah yang membuatnya semakin spektakuler.
Hampir selama 2 ribu tahun lamanya, gletser Taylor tertutup di bawah sejumlah kecil air yang mengandung komunitas mikroba kuno. Terperangkap di bawah lapisan tebal es, mereka berada di sana sejak itu, terisolasi di dalam kapsul waktu alami. Retakan yang ada di gletser menyebabkan subgletser danau mengalir keluar, membentuk aliran tanpa mengkontaminasi ekosistem yang ada di sekitarnya.
Berevolusi independen di dalam dunia terasing, mikroba tersebut hidup di dalam dunia dengan tanpa cahaya atau oksigen dan panas yang amat minim. Peristiwa tersebut disebut sebagai aliran lambat primordial. Danau yang terperangkap tersebut memiliki tingkat salinitas tinggi dan kaya zat besi, yang memberikan warna merah pada air terjun tersebut.
Keberadaan ekosistem aliran darah menunjukkan bahwa kehidupan sangat mungkin meskipun dalam kondisi bumi yang paling ekstrim sekalipun.
Berkat kehidupan yang tidak pernah terlihat mata secara langsung, fenomena aliran darah di lautan Antartika tersebut menjadi luar biasa baik secara visual maupun ilmiah

1 komentar: