Selasa, 14 September 2010

Cara Menahan Hawa Nafsu

Hawa nafsu adalah kecenderungan jiwa kepada sesuatu, baik itu berupa kebaikan atau keburukan. Setiap ayat Al Qur’an yg menyebutkan tentang hawa nafsu selalu dalam bentuk pencelaan di samping mengingatkan agar kita tidak mengikuti dan cenderung kepadanya.

Demikian halnya dgn hadits nabawi jika berbicara mengenai hawa nafsu senantiasa mengatakannya sebagai hal yg tercela. Kecuali pada sebagian hadits misalnya sabda Rasul Shallallahu ‘Alaihi Wasallam “Tidaklah beriman salah seorang dari kalian sehingga hawa nafsunya tunduk terhadap apa yg aku bawa.” Hawa nafsu adl sesembahan selain Allah yg paling buruk. Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda “Di kolong langit ini tidak ada tuhan yg disembah yg lbh besar dalam pandangan Allah selain dari hawa nafsu yg dituruti.” Yang demikian itu krn hawa nafsu mampu mengubah banyak jiwa manusia dari baik menjadi buruk dari adil menjadi zhalim dari tauhid menjadi syirik dari lurus menjadi bengkok dan dari sunnah menjadi bid’ah

Oleh sebab itu para ahli bid’ah disebut dgn hamba hawa nafsu. “Maka pernahkah kamu melihat orang yg menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmuNya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yg akan memberinya petunjuk sesudah Allah . Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?” . “Terangkanlah kepadaku tentang orang yg menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadikan pemelihara atasnya? Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tak lain hanyalah seperti binatang ternak bahkan lbh sesat jalannya .”

Dalam Al Qur’an terkadang Allah Ta’ala mengumpamakan para ahli bid’ah dan yg selalu memperturutkan hawa nafsunya dgn anjing keledai atau dgn binatang ternak. “Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yg telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat kami kemudian dia melepaskan diri daripada ayat-ayat itu lalu dia diikuti oleh setan maka jadilah dia termasuk orang-orang yg sesat. Dan kalau Kami menghendaki sesungguhnya kami tinggikan dgn ayat-ayat itu tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yg rendah maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya . Demikian itulah perumpamaan orang-orang yg mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah kisah-kisah itu agar mereka berpikir. Amat buruklah perumpamaan orang-orang yg mendustakan ayat-ayat Kami dan kepada diri mereka sendirilah mereka berbuat zhalim.” . Di ayat lain Allah Ta’ala berfirman “Seakan-akan mereka itu keledai liar yg lari terkejut lari dari singa.”

Allah memberitahukan bahwa mengikuti hawa nafsu akan menyesatkan seseorang dari jalanNya. “Hai Daud sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah di muka bumi maka berilah keputusan di antara manusia dgn adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu maka ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah.” Kemudian Allah menjelaskan kesudahan orang-orang yg tersesat dari jalanNya dgn firmanNya “Sesungguhnya orang-orang yg sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yg berat krn mereka melupakan hari perhitungan.”

Ibnul Qayyim dalam kitabnya Raudhatul Muhibbin menyebutkan “Sesungguhnya orang yg mengikuti hawa nafsunya tidak berhak utk ditaati tidak boleh menjadi imam dan tidak boleh diikuti. Allah Ta’ala memecatnya dari imamah serta melarang kita mentaatinya.” Adapun pemecatannya dari imamah adl berdasarkan firman Allah Ta’ala “Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia” Ibrahim berkata dari keturunanku. Allah berfirman “JanjiKu ini tidak mengenai orang-orang yg zhalim.”

Dan tiap orang yg mengikuti hawa nafsunya tanpa diragukan lagi ia adl termasuk orang-orang yg zhalim Allah berfirman “Tetapi orang-orang yg zhalim mengikuti hawa nafsunya tanpa ilmu pengetahuan.” Adapun larangan mentaati orang yg mengikuti hawa nafsu terdapat dalam firman Allah “Dan janganlah kamu mengikuti orang yg hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami serta menuruti hawa nafsunya dan adl keadaannya itu melewati batas.”

melakukan banyak olahraga seperti main bola, basket, berenang, bulu tangkis, fitnes dan sebagainya. Dengan banyak olahraga, seharusnya menjadi capek dan ingin segera tidur di malam hari.

Di dalam Islam dianjurkan untuk berpuasa sunnah (Senin-Kamis) untuk menahan hawa nafsu. Kalau kita berpuasa, maka stamina dan nafsu kita akan berkurang sekali. Jadi buat orang yang rajin puasa, seharusnya bisa menjaga diri dari kehidupan seks

Dan kalau nafsunya sangat besar, dan masih terasa sulit setelah melakukan semua hal di atas, maka sebaiknya minta tolong sama teman yang baik dan ustdaz yang dikenal untuk bantu mencari seorang isteri yang baik. Jadi segera menikah kalau bisa.


QS. Al-Isra (17) ayat 32. yang artinya "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk."

QS. An-Nur (24) ayat 33. yang artinya "Dan orang-orang yang tidak mampu kimpoi hendaklah menjaga kesucian (diri) nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya........"

QS. Al-Ahzab (33) ayat 35. yang artinya "Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar