Sabtu, 04 September 2010

Noam Chomsky: Ketakutan Utama AS, Jika Umat Islam Bersatu

Noam Chomsky, yang selama ini dikenal sebagai komentator dengan pernyataan-pernyataan yang pedas terhadap kebijakan AS mengatakan, mimpi buruk AS adalah apabila umat Islam di dunia bersatu.

Saat ini, kata Chomsky, tantangan terbesar bagi AS adalah bagaimana tetap mempertahankan dominansi terhadap negara-negara penghasil sumber energi di dunia, yaitu Timur Tengah.

"Persatuan di kalangan umat Islam, umat yang selama ini berada di hampir seluruh wilyah penghasil sumber energi dunia, merupakan mimpi buruk terbesar bagi AS, " kata Chomsky.

Menurutnya, langkah AS memberikan bantuan untuk keperluan militer di sejumlah negara Timur Tengah baru-baru ini, hanya akan memicu perlombaan senjata di kawasan itu. Dan itu adalah taktik pemerintahan Bush agar kekerasan tetap berkobar di Timur Tengah dan untuk mencegah persatuan umat Islam.

Chomsky meyakini, invasi Irak merupakan pesan AS bahwa negara itu akan melakukan serangan sepanjang target serangannya dianggap "tidak memiliki pertahanan" yang memadai.

Dalam hal ini, ia juga mengkritik kecenderungan media massa AS mengabaikan pesan-pesan damai yang dilontarkan para pemimpin negara-negara Timur Tengah.

Menurut Chomsky, cuma ada dua negara penghasil sumber energi di Timur Tengah yang gagal dikontrol AS, yaitu Iran dan Suriah. Tak heran jika AS, selama ini menganggap kedua negara itu sebagai musuh, utamanya Iran.

Ia memperkirakan bahwa negara-negara yang selama ini menolak dominansi AS, seperti Iran dan Suriah akan membentuk sebuah blok yang cenderung bergabung dengan Asian Energy Security Grid dan Shanghai Cooperation Organization (SCO) yang berbasis di China.

Chomsky mengutip laporan surat kabar South China Morning Post edisi Juni 2006 yang terbit di Hongkong. Surat kabar itu melaporkan bahwa Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad telah mencuri perhatian para peserta pertemuan tahunan SCO.

Dalam pidatonya di pertemuan itu, Ahmadinejad menyerukan agar SCO bersatu melawan negara-negara yang selama ini menentang dan mengkritik program nuklir Iran. SCO sendiri, yang beranggotakan negara-negara di Asia Tengah, mendesak AS agar segera menarik instalasi militernya yang ada di negara-negara anggota SCO.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar