Jumat, 10 September 2010

Senjata cerdas: Antibodi

Antibodi merupakan senjata yang tersusun dari protein dan dibentuk untuk melawan sel-sel asing yang masuk ke tubuh manusia. Senjata ini diproduksi oleh sel-sel B, sekelompok prajurit pejuang dalam sistem kekebalan. Antibodi akan menghancurkan musuh-musuh penyerbu. Antibodi mempunyai dua fungsi, pertama untuk mengikatkan diri kepada sel-sel musuh, yaitu antigen. Fungsi kedua adalah membusukkan struktur biologi antigen tersebut lalu menghancurkannya.

Berada dalam aliran darah dan cairan non-seluler, antibodi mengikatkan diri kepada bakteri dan virus penyebab penyakit. Mereka menandai molekul-molekul asing tempat mereka mengikatkan diri. Dengan demikian sel prajurit tubuh dapat membedakan sekaligus melumpuhkannya, layaknya tank yang hancur dan tak dapat bergerak atau melepaskan tembakan setelah dihantam rudal saat pertempuran. Antibodi bersesuaian dengan musuhnya (antigen) secara sempurna, seperti anak kunci dengan lubangnya yang dipasang dalam struktur tiga dimensi.

Tubuh manusia mampu memproduksi masing-masing antibodi yang cocok untuk hampir setiap musuh yang dihadapinya. Antibodi bukan berjenis tunggal. Sesuai dengan struktur setiap musuh, maka tubuh menciptakan antibodi khusus yang cukup kuat untuk menghadapi si musuh. Hal ini karena antibodi yang dihasilkan untuk suatu penyakit belum tentu mangkus bagi penyakit lainnya.

Tersimpannya jutaan formula dalam suatu sel yang sangat kecil merupakan keajaiban yang diberikan kepada manusia. Yang tak kurang menakjubkan adalah bahwa kenyataannya sel-sel menggunakan informasi ini untuk melindungi kesehatan manusia.

Jelas, rahasia kesuksesan luar biasa sel-sel amat kecil ini di luar batas pemahaman manusia. Saat ini, kekuatan pikiran manusia dikombinasikan dengan batas teknologi modern untuk menghadapi kecerdasan yang diperlihatkan oleh sel-sel tersebut. Sesungguhnya, ilmuwan evolusionis tidak dapat menutup mata terhadap semua tanda-tanda kecerdasan ini, yang merupakan bukti nyata keberadaan Sang Pencipta. Dalam bukunya, "Pewarisan Sifat dan Evolusi", Prof. Dr. Ali Demirsoy, seorang pembela fanatik evolusi di Turki mengakui:

Bagaimana dan dalam bentuk apa sel-sel plasma mendapatkan informasi ini, lalu memproduksi antibodi yang khusus dirancang berdasarkan informasi itu? Pertanyaan ini belum terjawab sampai saat ini.3

cara antibodi dihasilkan merupakan hal yang belum dapat dipahami sepenuhnya. Teknologi abad ke-20 terbukti belum cukup bahkan untuk sekadar memahami metode produksi yang sempurna ini. Di masa akan datang, karena metode yang digunakan oleh sel-sel kecil ini - yang diciptakan untuk melayani umat manusia - dan cara mereka mewujudkannya belumlah tersingkap, semoga kesempurnaan dan seni dari sel-sel ini akan lebih dimengerti.

Struktur Antibodi

Sebelumnya telah dikatakan bahwa antibodi termasuk protein. Jadi, pertama-tama mari kita pelajari struktur protein tersebut.

Protein tersusun dari asam amino. Dua puluh jenis asam amino berbeda disusun dalam urutan yang berbeda untuk membentuk protein-protein yang berlainan, umpama membuat pelbagai kalung menggunakan manik-manik dengan dua puluh warna berbeda. Perbedaan utama antara protein-protein tersebut adalah urutan asam aminonya.

Perlu diingat, setiap kesalahan dalam urutan asam amino menjadikan protein tidak berguna, dan bahkan berbahaya. Karena itu, tidak boleh ada kesalahan sekecil apa pun dalam urutannya.

Jadi, bagaimana penghasil protein dalam sel dapat mengetahui bagaimana urutan asam amino yang menyusun mereka, dan protein apa yang akan dihasilkan? Instruksi untuk setiap protein dengan ribuan tipe yang berbeda dilakukan oleh gen yang ditemukan di bank data genetik pada inti sel. Dengan demikian, gen-gen ini dibutuhkan untuk memproduksi antibodi.

Ada suatu keajaiban penting disini. Di dalam tubuh manusia hanya ada seratus ribu gen, padahal antibodi yang dihasilkan 1.920.000. Artinya, sekitar sembilan ratus ribu gen hilang.

Lalu bagaimana mungkin sekelompok kecil gen mampu memproduksi antibodi sebanyak sepuluh kali lipat dari jumlahnya? Di sinilah keajaiban itu tersingkapkan. Sel menggabungkan seratus ribu gen yang dikandungnya itu dengan kombinasi berbeda untuk membentuk suatu antibodi baru. Sel tersebut menerima informasi dari beberapa gen dan menggabungkannya dengan informasi gen lain dan membuat produksi yang diinginkan berdasarkan kombinasi informasi tersebut.

Sebanyak 1.920.000 antibodi berbeda dibentuk dari 5.200 buah kombinasi.4 Proses ini memperlihatkan suatu kearifan dan perencanaan yang terlalu hebat untuk dipahami otak manusia, apalagi untuk merancangnya.

Tak terhingga jumlah kombinasi yang dapat diwujudkan dengan menggunakan seratus ribu gen tersebut. Akan tetapi, sel, dengan kecerdasan luar biasa, hanya menggunakan 5.200 kombinasi dasar dan menghasilkan 1.920.000 antibodi spesifik. Bagaimana cara suatu sel dapat belajar untuk membuat kombinasi yang tepat sementara peluang untuk membentuk antibodi yang diinginkan tak berhingga banyaknya? Lalu, dari mana sel itu mendapatkan ide untuk membuat kombinasi tersebut?
Spoiler for gambar:
Satu sel B menggandakan antibodi spesifiknya dan mencantolkannya ke permukaan luar membran selnya. Antibodi memanjang keluar seperti jarum, aerial yang sudah menyesuaikan diri menunggu berkontak dengan sekeping protein tertentu yang bisa mereka kenali. Antibodi tersebut terdiri dari dua rantai ringan dan dua rantai berat asam amino yang bersambungan dalam bentuk Y. Bagian tetap dari rantai itu sama di pelbagai jenis antibodi. Tetapi bagian bergerak ujung lengan masing-masing mempunyai rongga berbentuk unik yang tepat sesuai dengan bentuk bagian protein yang "dipilih" antibodi.

Setelah digandakan sampai jutaan, sebagian besar sel B berhenti membelah dan menjadi sel plasma, jenis sel yang bagian dalamnya berisi alat untuk membuat satu produk antibodi. Sebagian sel B lain membelah terus tak berhingga, dan menjadi sel memori. Antibodi bebas yang dibuat oleh sel plasma berkeliling di darah dan cairan limpa. Ketika antibodi mengikatkan diri pada antigen sasarannya, bentuknya berubah. Perubahan bentuk inilah yang membuat antibodi "menempel" di bagian luar makrofag.


Ada makna tersendiri di balik kenyataan bahwa sistem yang mencengangkan umat manusia bahkan pada titik pemahaman ini ditempatkan pada sebuah sel yang tidak memiliki kemampuan untuk berpikir dan bernalar. Ini merupakan cerminan dari keunikan ciptaan Allah Yang Maha Mengetahui, pada sel yang sangat kecil. Dalam Al Quran dinyatakan bahwa kemahabijaksanaan Allah meliputi segalanya:

"... mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa lelah memelihara keduanya, dan Allah Maha-tinggi lagi Mahabesar." (QS. Al Baqarah, 2: 255)

Terakhir, antibodi yang Anda hasilkan harus memiliki pola khusus dan unik pada salah satu ujungnya. Hanya dengan demikian ia dapat mengikatkan diri dengan antigen. Ujung yang lainnya harus serupa dengan antibodi lainnya. Inilah satu-satunya cara untuk menonaktifkan antigen perusak. Kesimpulannya, satu ujung bersifat standar, sedangkan ujung yang lainnya harus berbeda dengan lainnya (ada lebih dari satu juta tipe yang berbeda).


Quote:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar