Senin, 06 Desember 2010

Lahan di Situs Mataram Kuno Dijual Mahal



KOMPAS.com--Pemerintah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah melalui aparat desa dan kecamatan berupaya melakukan pendekatan kepada pemilik lahan Situs Liyangan di Desa Purbosari, Kecamatan Ngadirejo, untuk membeli lokasi tersebut.

"Lahan kompleks temuan situs itu kini jadi penambangan galian golongan C," kata Bupati Temanggung Hasyim Afandi di Temanggung, Senin (9/8/2010).

Menurut dia, pemilik tanah malah menawarkan harga terlalu tinggi, Rp 75.000 hingga Rp 100.000 per meter persegi.

Padahal, menurut dia, lahan tersebut merupakan tanah tandus dan menurut perhitungan nilai harganya tidak setinggi itu. Waktu Pemkab Temanggung membeli lahan penambangan di daerah Kwadungan hanya Rp 25.000 hingga Rp 30.000 per meter persegi.

"Rencana pembelian lahan situs itu menggunakan dana APBD, tetapi kalau harganya terlalu tinggi, negara akan dirugikan. Sekarang kami terus melakukan pendekatan agar pemilik tanah mau melepaskannya dengan harga wajar," katanya.

Ia mengatakan, upaya pembelian lahan sesuai dengan rekomendasi dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Tengah untuk mengamankan situs tersebut.

Sesuai rekomendasi, situs yang perlu diamankan sekitar 6.000 meter persegi, namun dalam perkembangannya nanti dimungkinkan bisa mencapai dua hektar. "Pembelian lahan semata-mata untuk pengamanan situs, belum ada pemikiran untuk pengelolaan sebagai obyek wisata atau lainnya," katanya.

Hasil survei Balai Arkeologi Yogyakarta menyimpulkan, Situs Liyangan merupakan situs yang karakternya kompleks karena ada indikasi sebagai situs permukiman, ritual, situs pertanian.

Kompleksitas karakter tersebut membawa pada pemikiran bahwa situs itu bekas permukiman yang pernah berkembang pada masa Mataram Kuno. Ragam data dan karakter itu tergolong istimewa mengingat temuan tersebut satu-satunya situs yang mengandung data arkeologi berupa sisa rumah masa Mataram Kuno.

Bagian situs yang ditemukan pertama pada tahun 2008 antara lain bangunan talud, yoni, dan batu-batu candi. Temuan terakhir pada Juli 2010 berupa bangunan pagar dari batu dengan tinggi 1,75 meter dan tebal sekitar satu meter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar